WELCOME IN MY BLOG

WELCOME IN MY BLOG
ISTANAKU

MY IDOLA

MY IDOLA
OVIE WALI BAND

Rabu, 17 Maret 2010

BAIK BAIK SAYANG (siklus 2) Revisi

Cerpen Karya Dwi Indah Novia Sari

Pernah nggak sih kamu ngerasain apa yang aku rasain ?saat orang yang kamu sayangin nggak ada di samping kamu.Kamu pasti ngerasa kangen banget sama dia.

Beny adalah cowok terkeren di SMA ku.Beberapa bulan lalu aku baru saja jadian sama dia.Alangkah senangnya hatiku,bisa jadian sama cowok terkeren di sekolah.Selain dapat label cowok terkeren,dia juga bintang basket di SMA ku.
“Dil,anterin aku ke toko buku ,ya!” pinta Dina.Dina adalah sahabatku dari SMP. Sebenernya aku ingin nganterin Dina,tapi aku udah terlanjur janji sama Beny.
“Ya udah.Nggak apa-apa kok.Buruan samperin tuh Si Beny! kasihan nanti wajahnya yang cakep luntur lagi” goda Dina padaku.

Akupun beranjak meninggalkan Dina dan menuju parkiran tempat Beny menungguiku.
“Sorry ya lama!” seruku saat aku sampai di dekat Beny.
“Nggak apa-apa .Yuk cabut!” ajaknya sambil menyertarter motornya.Kami pun langsung melaju menuju mall.

Setelah capek muter-muter mall, Beny nganterin aku pulang . Saat aku sudah sampai di rumah,aku langsung turun dari motor Beny.
“Aku pulang dulu,ya!” ucap Beny sambil menyertarter motornya. Aku hanya tersenyum.

Beberapa saat kemudian Beny sudah tak ku lihat di fatamorganaku. Aku pun masuk ke rumah dan langsung ku rebahkan tubuhku di ranjang.Ku lihat kalender yang menempel di dinding tepat di samping poster WALI band.Besok tanggal 27 Februari adalah ulang tahun Beny.

Ku lihat jam,baru jam 7 malam belum begitu larut.Akhirnya ku putuskan untuk mencari kado untuk Beny.Aku pun langsung keluar dari rumahku yang kebetulan terletak di sebuah jalan raya.Ku lihat jalanan begitu ramai di penuhi orang yang berlalu lalang.Tapi diantara begitu banyak orang yang berlalau lalang tak ku temui satu pun taxi.Setelah beberapa menit aku menunggu,ku lihat taxi yang berada sekitar 15 meter dariku.Aku pun langsung melambaikan tanganku.Taxi itu pun berhenti di depanku.dengan segera aku pun naik ke taxi itu.Tak berapa lama aku sampai di sebuah toko,”Toko La Tanza”itulah toko tujuanku.Entah mengapa aku lebih suka berbelanja di toko itu.Selain lengkap di sana karyawannya ramah tamah.Saat aku sampai di depan toko, ku lihat di parkiran ada motor Beny . Aku berusaha optimis.Mungkin Beny mau mencari kue untuk ulang tahunnya.Aku pun langsung masuk ke toko itu.Saat aku masuk,ada seorang karyawan yang menyapaku.Tak lain orang itu adalah Wina.Aku memang cukup akrab dengannya.Setelah ngobrol sedikit dengan Wina,aku langsung menuju ke tempat kue.Benar dugaan ku.Ku temui Beny tengah sibuk mencari kue ulang tahun. Tapi ku lihat Beny sedang bersama Dina .Dan yang lebih mengejutkanku mereka bergandeng tangan .Akupun langsung menghampiri mereka.
“Dina…Beny…!” seruku kemudian dan merekapun melepaskan pegangan tangan mereka .
“Dila …kamu ngapain di sini ?” tanya Dina.
“Seharusnya aku yang nanya sama kamu ngapain kalian di sini?” alihku sinis .
“Dil…udah kamu nggak usah emosi!” ucap Beny mencoba menasehatiku.Dasar cowok buaya .Sudah tau salah . Bukan ngerasa bersalah malah sok nggak punya salah.Udah gitu dia malah megang tangan aku.
“Udah nggak usah megang tangan aku!” kataku sambil melepaskan tangan Beny.
“Dil…aku…!”
“Udahlah pokoknya mulai sekarang kita putus !” ucapku memotong perkataan Beny.Akupun langsung pergi meninggalkan mereka.Dan keluar dari toko itu.Aku berjalan kaki menuju rumahku.Walau aku tau jarak rumahku dengan toko itu lebih dari 2 km.Meski malam sudah agak larut,aku tetap mengarungi sunyinya malam.

“Hai cewek…….!” Goda seorang preman padaku saat aku sampai di sebuah jembatan.

“Sendirian aja …mau kita temenin?” tambah seorang lainnya.

“Apaan sih…”sahutku.

“Eh loe berani ma kita…..” tambah yang lainnya kesal.Aku pun berlari meninggalkan mereka.Tapi mereka justru mengejarku.Untung saja mereka dalam keadaan mabuk,jadi tenagaku yang fit mampu mengalahkan mereka.Meskipun kalau di sekolah aku tak pernah lulus saat pelajaran lari,tapi disbanding para preman yang sedang mabuk lebih cepat lariku.Saat aku menengok ke belakang, mereka sudah tak mengejarku.Aku berhenti untuk mengambil nafas sejenak.Tapi tiba-tiba di fikiranku terlintas bayangan Dina... Beny... dan kejadian di toko itu seolah-olah terputar kembali di memoryku.

Hatiku bener-bener sakit . Apakah ini yang disebut patah hati ? Whateverlah entah ini patah hati, patah jantung apalah itu . Tapi satu hal yang aku nggak habis pikir, sahabatku sendiri tega menghianatiku.

Malam itu aku kalut banget, saat aku mulai mengerti apa arti cinta, aku harus kehilangan orang yang aku sayang. Ku lihat ada mobil di kejauhan. Akupun berdiri di tengah jalan (ku harap mobil itu akan menabrakku). Saat mobil itu sudah di depanku, mungkin jaarak 3 meter dariku, mobil itu mengklaksonku berulang kali,tapi tak ku hiraukan.Ku pejamkan mataku perlahan.Tapi tiba-tiba ada seorang cowok yang mendorongku hingga aku terjatuh. Aku nggak jadi ketabrak.
“Kamu sudah gila,ya?” kata cowok itu memarahiku.Tapi aku tetap terdiam.
“Maaf sini aku bantuin” ucapnya sambil mengulurkan tangannya. Sayangnya, lampu redup yang ada beberapa meter dari kami tak cukup menerangi wajahnya.

Aku pun menerima uluran tangannya. Aku mencoba berdiri.Tapi saat aku mencoba berdiri, kakiku terkilir.Mungkin karena aku memakai hight hill coklat kesayanganku.Aku merasa kesakitan memeilih duduk di trotoar tepi jalan.

“Kenapa...kaki kamu sakit ya?” tanyanya dengan nada datar. Diapun langsung duduk di sampingku.

“Boleh aku bantu pijit...?” tawarnya padaku. Aku hanya mengangguk. Dia pun memijit pergelangan kakiku.Setelah dipijit cowok itu kakiku terasa lebih enakkan.Dan aku memintanya berhenti memijitku.
“Kenapa tadi kamu mau bunuh diri?” tanyanya kemudian.
“Kamu nggak tau apa yang aku rasain!” ucapku setelah sekian lama aku terdiam.
“Aku memang tidak tau apa yang kamu rasain. Tapi bunuh diri bukan solusinya!” nasehatnya padaku. Kurasa dia sangat dewasa bagi remaja seumuranku.
“Aku Ardi !” ucapnya sambil mengulurkan tangan .Tapi kali ini bukan untuk membantuku berdiri melainkan sebagai tanda perkenalan.Bersama itu ada mobil yang lewat, dan lampu mobil itu cukup menerangi wajahnya. Ku amati wajahnya ,kurasa dia tak kalah keren sama Beny.Rambutnya yang lumayan panjang mengingatkanku dengan seseorang.Ya...OVIE , dia sedikit mirip sama OVIE,idolaku. Wajahnya langsung ku ingat di memoryku.
“Ardila…!” jawabku dan aku pun membalas uluran tangannya .
“Wah, nama kamu hampir mirip sama penyanyi…siapa ya? aku lupa…!” ucapnya.
“Nika Ardila!” sahutku.
“Iya maksud aku itu”

Setelah kami ngobrol cukup panjang, tiba-tiba rintik hujan mulai turun.tak heran,sedari tadi langit terlihat mendung. Dia lalu mengajakku pulang karena hari sudah larut dansebelum rintik hujan itu menjadi deras.Dia pun melepas jaket hitamnya,dan mengalih fungsikan jaket itu menjadi payung yang di gunakannya untuk menaungiku. Aku pun melepas high hill ku yang pasti akan menghambat lariku.Setelah cukup lama berlari,akhirnya aku sampai juga di depan rumahku. Itulah awal pertemuanku dengan Ardi.Aneh?memang, tapi menyenangkan.

***
Sejak aku kenal Ardi, hari-hariku menjadi lebih berarti. Setidaknya aku bisa sedikit lupa tentang kenangan pahitku.
“Dila…! aku mau ngomong sama kamu!” kata Ardi.
“Mau ngomong apa ,Ar…?” tanyaku penasaran.
“Dil…,aku cuma mau bilang kalau aku cinta sama kamu!” ucapnya kemudian.
“Em… gimana ya? Aku belum bisa jawab sekarang!” sahutku.
“Ya udah ,aku bakal tunggu jawaban kamu” ucapnya.

Aku bahagia banget.Kebahagiaan telah menyelinap di kalbuku. Ternyata orang yang ku sukai juga menyukaiku. Akhirnya kuputuskan untuk menerima Ardi sebagai kekasihku.
“Gimana ,Dil apa kamu udah mikirin yang kemarin?” tanya Ardi.
“Aku…aku mau jadi pacar kamu” jawabku.
Aku memang cinta sama Ardi, jadi nggak ada alasan buat nolak Ardi. Selain dia baik, keren, pengertian pokoknya dia perfect banget .Dan dia mirip banget sama OVIE.

Sejak aku jadian sama Ardi, hari-hariku bukan hanya berarti, tapi sangat bermakna. Ardi memang orang yang paling bisa ngertiin aku banget.
“Dil…! besok aku mau ke Pontianak” tutur Ardi.

”Pontianak...?ngapain...?” tanyaku heran.
“Keluargaku ada yang sakit. Jadi aku mau besuk” jelas Ardi padaku.
“Kamu berapa lama di Pontianak?” tanyaku lagi.
“Aku nggak tau.Liat kondisi aja”
“Tapi,Ar...!”
“Ssstt…udah kamu tenang aja !” ucap Ardi menenangkanku.
“Besok kamu nganterin aku ya!” pinta Ardi padaku.
Aku tak mungkin menolak permintaan orang yang paling aku cintai. Aku Cuma bisa berdo’a semoga Ardi baik-baik aja.

Hari ini Ardi berangkat ke Pontianak. Pasti aku bakal kangen sama dia.
“Dil…aku berangkat dulu,ya!” ucap Ardi saat dia udah mau berangkat.
“Ar…aku pasti bakal kangen sama kamu.Jangan lupa kabarin aku,ya!” pintaku pada Ardi.
“Kamu tenang aja!” ujar Ardi.

“Oh ya ,Dil...nih aku punya albumnya WALI , semua lagu WALI ada di sini loh!”Ucap Ardi sambil memberikan sebuah kaset padaku.

“Thank’s ya...” kataku.

“Kalau kamu kangen sama aku puter aja kasetnya...!”
“Ar…hati-hati, ya!” pesanku pada Ardi.
“Aku pergi dulu, ya! Baik-baik ya sayang...!” ucap Ardi yang membuatku bahagia banget. Tapi aku juga sedih, aku nggak bisa ketemu sama Ardi buat bebarapa waktu. Apalagi jarak Jakarta-Pontianak cukup jauh. Tapi jauh di mata dekat di hati (kayak The Sister donk)

Baru beberapa jam yang lalu aku nganterin Ardi ke bandara, tapi aku udah ngerasa kangen banget sama Ardi. Saat aku lagi nonton TV, tiba-tiba ada berita yang mengabarkan kalau pesawat ADAM AIR terbakar dan jatuh ke laut. Diperkirakan seluruh penumpang dan awak pesawat tidak ada yang dapat di selamatkan. Aku baru ingat kalau Ardi juga menumpangi pesawat itu. Aku bener-bener nggak percaya kalau Ardi bakal ninggalin aku secepet itu. Apalagi aku dan Ardi banyak mempunyai kesamaan. Nama kami hampir mirip yaitu Ardi dan Ardila, selain itu kami sama-sama suka sama yang namanya group band WALI. Tapi semua itu udah berlalu, karena sekarang Ardi udah pergi ninggalin aku buat selamanya.”Baik-baik sayang” itulah kata terakhir yang ku dengar dari Ardi. Ardi I LOVE U so much. Ku putar kaset pemberian Ardi. Tepat...lagu Baik Baik Sayang. Beberapa saat kemudian lagu Baik Baik Sayang mulai berdentang di telingaku. Ku rebahkan tubuhku di ranjang. Tak berapa lama akupun tertidur.

The End

Senin, 15 Maret 2010

ANDAI KAU MERASA

bukankah dulu kau yang memilih
bersahabat denganku
kini bagaimana
kau tak peduli sedikit pun padaku

lihatlah diriku
terasing dalam sepi
pelan-pelan menghilang
dalam keheningan malam

mungkin kau tak merasa
itukah yang kau sebut sahabat

SANDIWARA CINTA

Mengapa kau nyalakan api, cinta dihatiku
Membakar jiwa yang merana
Kata manismu membuatku, yakin kepadamu
Hingga membuatku terlena...
Rindu padamu.... setiap hari
Bayang dirimu menggoda Jiwa

Mengapa kini kurasakan lain dihatiku
Kau diam dan acuh tak acuh...
Sering kau marah tanpa alasan
Membuatku curiga, terbukalah berterus terang
Apa maumu... katakan saja
Bila kau bosan, kau marah, kau benci katakan saja

Walau berat hatiku, melupakan dirimu
Jangan kau bersandiwara kepadaku
Bosan... mungkin itu sifatmu...
Benci... bila ingat dirimu
Bosan... terserah apa maumu...
Jalanku masih panjang....

BINTANG KEHIDUPAN

Jenuh aku mendengar
Manisnya kata cinta
Lebih baik sendiri

Bukannya sekali
Seringku mencoba
Namun kugagal lagi

Mungkin nasib ini
Suratan tanganku
Harus tabah menjalani

Jauh sudah melangkah
Menyusuri hidupku
Yang penuh tanda tanya

Kadang hati bimbang
Menentukan sikapku
Tiada tempat mengadu

Hanya iman di dada
Yang membuatku mampu
Slalu tabah menjalani

Malam malam aku sendiri
Tanpa cintamu lagi oh..oh ho..ho
Hanya satu keyakinanku
Bintang kan bersinar
Menerpa hidupku
Bahagia kan datang ..oh oh

SUARA HATI

Izinkan Cintaku
Berbunga Dihatimu
Biar Terus Mekar Jadi pengalaman
Telah Lama Ku Dahaga
Belaian Seorang Insan
Semoga Bersamamu
Ceria Hidupku

c/o
Ku Tak Akan Bersuara
Walau Dirimu Kekurangan
Hanya Setiamu Itu Kuharapkan
Ku Tak Akan Menduakan
Walau Kilauan Menggoda
Kasih Dan Sayangku
Tetap Utuh Untukmu
Hanya Kupinta Darimu setialah Selamanya
Sehingga Abadi...
Cinta Ini Sayang Itu Kudoakan

RASA YANG TERTINGGAL

bila asamaraku tlah tiba
merenggut nafas dijiwa
itu dia..
yang datang hadirkan cinta
menyebar kedalam rasa
dapatkahku mengatakannya
perasaan yang kupunya
untuk dia..
mestinya kuungkapkan saja
tuk dapat jawaban darinya..
Reff.
dapatkah aku memeluknya
menjadikan bintang disurga
memberikan warna yang bisa menjadikan indah
aku tak mampu mengatakan aku tak mampu tuk mengungkapkan
hingga sampai saat ini perasaan tlah tertinggal
dapatkah dia merasakan
satu nafas yg tersimpan
itu bukan cinta sekedar cinta biasa
yang sesaat dan trus hilang

Kamis, 11 Maret 2010

BAIK BAIK SAYANG(siklus 2)

Cerpen Karya Dwi Indah Novia Sari

Pernah nggak sih kamu ngerasain apa yang aku rasain ?saat orang yang kamu sayangin nggak ada di samping kamu.Kamu pasti ngerasa kangen banget sama dia.

Beny adalah cowok terkeren di SMA ku.Beberapa bulan lalu aku baru saja jadian sama dia.Alangkah senangnya hatiku ,bisa jadian sama cowok terkeren di sekolah.Selain dapet label cowok terkeren,dia juga bintang basket di SMA ku.
“Dil,anterin aku ke toko buku ,ya!”pinta Dina.Dina adalah sahabatku dari SMP.Sebenernya aku ingin nganterin Dina,tapi aku udah terlanjur janji sama Beny.
“Ya udah.Nggak apa-apa kok.Buruan samperin tuh Si Beny! kasihan nanti wajahnya yang cakep luntur lagi”goda Dina padaku.

Akupun beranjak meninggalkan Dina dan menuju parkiran tempat Beny menungguiku.
“Sorry ya lama!”seruku saat aku sampai di dekat Beny.
“Nggak apa-apa .Yuk cabut!”ajaknya sambil menyertarter motornya.Kamipun langsung melaju menuju mall.

Setelah capek muter-muter mall,Beny nganterin aku pulang . Saat aku sudah sampai di rumah,aku langsung turun dari motor Beny.
“Aku pulang dulu,ya!”ucap Beny sambil menyertarter motornya. Aku hanya tersenyum.

Beberapa saat kemudian Beny sudah tak ku lihat di fatamorganaku. Akupun masuk ke rumah dan langsung ku rebahkan tubuhku di ranjang.Ku lihat kalender yang menempel di dinding tepat di samping poster WALI band.Besok tanggal 27 Februari adalah ulang tahun Beny.

Ku lihat jam,baru jam 7 malam belum begitu larut.Akhirnya ku putuskan untuk mencari kado untuk Beny.Saat aku sampai di toko,ku lihat di parkiran ada motor Beny . Aku berusaha optimis.Mungkin Beny mau mencari kue untuk ulang tahunnya.Tapi saat aku masuk ke toko ,ku lihat Beny sedang bersama Dina .Dan yang lebih mengejutkanku mereka bergandeng tangan .Akupun langsung menghampiri mereka.
“Dina…Beny…!”seruku kemudian dan merekapun melepaskan pegangan tangan mereka .
“Dila …kamu ngapain di sini ?”tanya Dina.
“Seharusnya aku yang nanya sama kamu ngapain kalian di sini?”alihku sinis .
“Dil…udah kamu nggak usah emosi!”ucap Beny mencoba menasehatiku.Dasar cowok buaya .Sudah tau salah . Bukan ngerasa bersalah malah sok nggak punya salah.Udah gitu dia malah megang tangan aku.
“Udah nggak usah megang tangan aku!”kataku sambil melepaskan tangan Beny.
“Dil…aku…!”
“Udahlah pokoknya mulai sekarang kita putus !”Ucapku memotong perkataan Beny.Akupun langsung pergi meninggalkan mereka.

Hatiku bener-bener sakit .Apakah ini yang disebut patah hati ? Whateverlah entah ini patah hati ,patah jantung apalah itu .Tapi satu hal yang aku nggak habis pikir ,sahabatku sendiri tega menghianatiku.

Malam itu aku kalut banget ,saat aku mulai mengerti apa arti cinta,aku harus kehilangan orang yang aku sayang.ku lihat ada mobil di kejauhan.Akupun berdiri di tengah jalal (ku harap mobil itu akan menabrakku).Saat mobil itu sudah di depanku,mungkin jaarak 3 meter dariku,mobil itu mengklaksonku berulang kali,tapi tak ku hiraukan.Tiba-tiba ada seorang cowok yang mendorongku hingga aku terjatuh.Aku nggak jadi ketabrak.
“Kamu sudah gila,ya?”kata cowok itu memarahiku.Tapi aku tetap terdiam.
“Maaf sini aku bantuin”.ucapnya sambil mengulurkan tangannya yang melingkar sebuah jam tangan di lengannya.Sayangnya ,lampu redup yang ada beberapa meter dari kami tak cukup menerangi wajahnya.
“Kenapa tadi kamu mau bunuh diri?”tanyanya kemudian.
“Kamu nggak tau apa yang aku rasain!”ucapku setelah sekian lama aku terdiam.
“Aku memang tidak tau apa yang kamu rasain.Tapi bunuh diri bukan solusinya!”Nasehatnya padaku. Kurasa dia sangat dewasa bagi remaja seumuranku.
“Aku Ardi !”Ucapnya sambil mengulurkan tangan .Tapi kali ini bukan untuk membantuku berdiri melainkan sebagai tanda perkenalan.Bersama itu ada mobil yang lewat ,dan lampu mobil itu cukup menerangi wajahnya.Ku amati wajahnya ,kurasa dia tak kalah kerensama Beny.
“Ardila…!”Jawabku dan aku pun membalas uluran tangannya .
“Wah,nama kamu hampir mirip sama penyanyi…siapa ya?aku lupa…!”Ucapnya.
“Nika Ardila!”Sahutku.
“Iya maksud aku itu”

Setelah kami ngobrol cukup panjang,dia lalu mengantarku pulang karena hari sudah larut.Itulah awal pertemuanku dengan Ardi.Aneh?memang,tapi menyenangkan.

***
Sejak aku kenal Ardi ,hari-hariku menjadi lebih berarti.Setidaknya aku bisa sedikit lupa tentang kenangan pahitku.
“Dila…!aku mau ngomong sama kamu!”Kata Ardi.
“Mau ngomong apa ,Ar…?”Tanyaku penasaran.
“Dil…,aku cuma mau bilang kalau aku cinta sama kamu!”Ucapnya kemudian.
“Em… gimana ya?Aku belum bisa jawab sekarang!”Sahutku.
“Ya udah ,aku bakal tunggu jawaban kamu”Ucapnya.

Aku bahagia banget.Kebahagiaan telah menyelinap di kalbuku.Ternyata orang yang ku sukai juga menyukaiku.Akhirnya kuputuskan untuk menerima Ardi sebagai kekasihku.
“Gimana ,Dil apa kamu udah mikirin yang kemarin?”Tanya Ardi.
“Aku…aku mau jadi pacar kamu”Jawabku.
Aku memang cinta sama Ardi ,jadi nggak ada alasan buat nolak Ardi.Selain dia baik,keren,pengertian pokoknya dia perfect banget .

Sejak aku jadian sama Ardi,hari-hariku bukan hanya berarti,tapi sangat bermakna.Ardi memang orang yang paling bisa ngertiin aku banget.
“Dil…! besok aku mau ke Pontianak”.Tutur Ardi. ”Pontianak?ngapain?”Tanyaku heran.
“Keluargaku ada yang sakit.Jadi aku mau besuk”.Jelas Ardi padaku.
“Kamu berapa lama di Pontianak?”Tanyaku lagi.
“Aku nggak tau.Liat kondisi aja”
“Tapi,Ar!”’’
“Ssstt…udah kamu tenang aja !”Ucap Ardi menenangkanku.
“Besok kamu nganterin aku ya!”Pinta Ardi padaku.
Aku tak mungkin menolak permintaan orang yang paling aku cintai.Aku Cuma bisa berdo’a semoga Ardi baik-baik aja.

Hari ini Ardi berangkat ke Pontianak.Pasti aku bakal kangen sama dia.
“Dil…aku berangkat dulu,ya!”Ucap Ardi saat dia udah mau berangkat.
“Ar…aku pasti bakal kangen sama kamu.Jangan lupa kabarin aku,ya!”Pintaku pada Ardi.
“Kamu tenang aja!”Ujar Ardi.
“Ar…hati-hati,ya!”Pesanku pada Ardi.
“Aku pergi dulu,ya!Baik-baik ya sayang!”Ucap Ardi yang membuatku bahagia banget.Tapi aku juga sedih,aku nggak bisa ketemu sama Ardi buat bebarapa waktu.Apalagi jarak Jakarta-Pontianak cukup jauh.Tapi jauh di mata dekat di hati (kayak The Sister donk)

Baru beberapa jam yang lalu aku nganterin Ardi ke bandara,tapi aku udah ngerasa kangen banget sama Ardi.Saat aku lagi nonton TV,tiba-tiba ada berita yang mengabarkan kalau pesawat ADAM AIR terbakar dan jatuh ke laut.Diperkirakan seluruh penumpang dan awak pesawat tidak ada yang dapat di selamatkan.Aku baru ingat kalau Ardi juga menumpangi pesawat itu.Aku bener-bener nggak percaya kalau Ardi bakal ninggalin aku secepet itu.Apalagi aku dan Ardi banyak mempunyai kesamaan.Nama kami hampir mirip yaitu Ardi dan Ardila,Selain itu kami sama-sama suka sama yang namanya group band WALI.Tapi semua itu udah berlalu,karena sekarang Ardi udah pergi ninggalin aku buat selamanya.”Baik-baik sayang”itulah kata terakhir yang ku dengar dari Ardi. Ardi I LOVE U so much.

The End

Rabu, 10 Maret 2010

MY FAVORITE POEM

AKU

Karya Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa lari
Berlari............................
Hingga hilang pedih dan perih
Dan aku lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Selasa, 02 Maret 2010

ABOUT COWOK

Cowok emank satu
Tapi hatinya seribu
Cowok emang kata-katanya manis
Tapi akhirnya bikin nangis

Cowok emang sering bilang kangen
Tapi akhirnya juga bosen
Cowok emang sering bilang cinta
Dan itulah awal cewek menderita

Tapi semua itu nggak berlaku buat OVIE
Coz OVIE beda banget sama cowok-cowok lain
Kalau cowok lain buayaaaaaaaaa